Headline News

Helm Androys, helm anti kantuk

bukan Majalah Basi - Helm Androys atau Anti Drowsing System  adalah helm antikantuk. Helm ini hasil kreasi atau inovasi dua mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevanini, cara kerja sistemnya yaitu dalam kondisi normal, denyut nadi seseorang dapat mencpai 80 denyut per menit. Denyut ini akan makin menurun saat seseorang sedang mengalami kantuk. Dari sinlah kemudian, sensor pada perangkat ini akan mulai bekerja saat denyut nadi penggunanya semakin melambat. Alat ini juga harus dipasang pada bagian tubuh yang lain yang mempunyai denyut nadi seperti pergelangan tangan dan leher. Dari sinilah kemudian, alat ini akan merekam denyut nadi sesorang dan mengirimkannya ke prosesor. Prosesor kemudian nantinya akan menghitung jumlah denyut nadi seseorang. Selanjutnya, jika denyut nadi kurang dari 80, maka vibrator pada alat ini akan bekerja dan bergetar. Getaran yang ditimbulkan oleh helm berfungsi untuk membuat pengendara menjadi tersadar kembali. Bagi pengendara yang sudah mengalami kantuk berat, getaran ini dapat menjadi alarm atau tanda agar mereka mencoba untuk berhenti sejenak di persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan.
Ricky menjelaskan bahwa vibrator itu dipasang pada bagian dalam helm (di atas kepala/ubun-ubun) melalui pelubangan kecil tanpa mengurangi fungsi keamanan helm standar.
“Produk kami itu mendapat dana hibah Rp9,5 juta dari Kemdikbud melalui PKM-KC (Program Kreativitas Karsa Cipta),” katanya. Meski tidak terpilih untuk mengikuti PIMNAS 2014 di Semarang, Ricky tak berputus asa. Dia malah mengikutsertakan produk itu dalam “International Invention Inovation and Design (IIID)” di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Segamat, Johor, Malaysia. “Hasilnya, produk kami dinyatakan sebagai temuan baru dan sukses dinobatkan menjadi peraih medali emas untuk kategori Invention. Itu jauh melebihi target kami. Harapannya, kami akan mengembangkan Androsys untuk pengemudi bus dan truk yang sering jalan malam,” kata Ricky. Diperkirakan harga helm antikantuk itu nanti tak lebih dari Rp500.000.


Sebelumnya juga telah diberitakan tentang inovasi sebuah helm yaitu Linus Nara Pradhana, berusia 13 tahun. Siswa kelas II SMP Petra, Surabaya. Linus juga telah ikut mengharumkan nama Indonesia pada kancah internasional pada kompetisi inventor muda dunia, Internasional Exhibition for Young Inventors. Kompetisi ini berlangsung di Thailand, pada akhir Juni lalu. Nara meraih medali emas dan Special Award atas karya inovatifnya yaitu helm berpendingin. (rumahku.com/dbs)


No comments:

Post a Comment

bukan Majalah Basi Designed by Templateism.com Copyright © 2015

bukan Majalah Basi| ABOUT |

bukan Majalah Basi| KONTAK

| PRIVACY POLICY |

DISCLAIMER

| ToS |

Sitemap |

Powered by Blogger.