bukan Majalah Basi - Dunia dihebohkan dengan penangkapan remaja Muslim (14 tahun) Ahmed Mohamed karena membuat jam yang dinilai mirip bom. Penampakan jam telah dirilis oleh Kepolisian Irving, Texas, AS berupa jam digital menggunakan tempat pensil.
Dilansir dari npr.org, Kamis (17/9), dalam foto tersebut terlihat kotak berwarna perak berisi rangkaian elektronik. Kotak tersebut seperti koper kecil dengan lapisan dalam berwarna biru tua.
Sebagai penunjuk jam terdapat layar warna merah yang menempel pada salah satu dinding kotak perak tersebut. Kabel berwarna merah, kuning dan hitam terlihat mencuat tersambung dalam rangkaian, entah telah dibongkar atau memang rangkaian tersebut belum selesai.
Ahmed kemudian ditangkap setelah jam tersebut dilihat oleh guru. Ahmed kemudian dibawa ke ruang kepala sekolah untuk diinterogasi dan ditangkap dibawah ke penahanan remaja. (republika)
Tak kurang dari Presiden Barack Obama, Hillary Clinton, hingga pendiri Facebook, Mark Zuckerberg serta pendiri Google.Inc mengundang Ahmed Mohamed dan memberi dukungan simpati kepadanya, demikian juga para netizen, menyampaikan dukungannya dengan beramai-ramai membawa serta jam dinding untuk sekadar berselfi ria dan mengunggahnya pada sosial media seperti facebook dan twitter, sebagai balasan dan kritik atas perlakuan guru dan atas penahanan bocah tersebut, yang mana mereka baik guru maupun polisi menderita BomFobia.
Dewan Muslim AS, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/9/2015), menyatakan bahwa kasus pemborgolan Ahmed adalah contoh iklim kebencian dan ketakutan berdasarkan agama.
Ahmed bocah kelas IX di sekolah menengah MacArthur pada Senin lalu membawa jam digital buatannya ke sekolah untuk ditunjukkan pada gurunya. Alarm jam itu berbunyi ketika proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Kepala sekolah lantas menyeret Ahmed keluar kelas dan diserahkan ke polisi karena mengira jam buatannya itu bom rakitan.
Polisi yang menerima laporan pihak sekolah kemudian memborgol tangan Ahmed dan menangkapnya. Bocah berkacamata dan mengenakan T-shirt NASA saat ditangkap itu sempat diinterogasi beberapa jam sebelum akhirnya dilepaskan. (rep/dbs)
Dewan Muslim AS, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/9/2015), menyatakan bahwa kasus pemborgolan Ahmed adalah contoh iklim kebencian dan ketakutan berdasarkan agama.
Ahmed bocah kelas IX di sekolah menengah MacArthur pada Senin lalu membawa jam digital buatannya ke sekolah untuk ditunjukkan pada gurunya. Alarm jam itu berbunyi ketika proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Kepala sekolah lantas menyeret Ahmed keluar kelas dan diserahkan ke polisi karena mengira jam buatannya itu bom rakitan.
Polisi yang menerima laporan pihak sekolah kemudian memborgol tangan Ahmed dan menangkapnya. Bocah berkacamata dan mengenakan T-shirt NASA saat ditangkap itu sempat diinterogasi beberapa jam sebelum akhirnya dilepaskan. (rep/dbs)
No comments:
Post a Comment