bukan Majalah Basi - Ayo Menabung! Sejak kecil kita biasanya sudah sering mendengar kata-kata seperti itu, selain dari Bu Guru di sekolah yang mengajarkan ataupun Orang Tua kita dirumah yang mengingatkan.
Menabung, itu memang ajakan yang mudah namun susah sekali cara mengikutinya atau menerapkannya dalam kehidupan kita. Alih-alih dapat tabungan banyak malah yang sering kita lakukan adalah mengorek-ngorek tabungan. Baik itu tabungan di Bank maupun di celengan ayam jago dirumah.
Ya! Menabung memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, itu kalau kita tidak punya rumusnya. Agar kita bisa menabung entah itu untuk suatu keperluan memenuhi keinginan atau sekedar menyimpan kelebihan uang jajan.
Mari kita perhatikan tulisan dibawah ini :
- Menabung perlu tekad bulat.
Bukan sekedar basa-basi atau ingin mengikuti teman, kakak atau mengikuti apa yang disuruh Orang tua. - Menabung perlu disiplin.
Kedisiplinan dalam hal ini apa yang telah kita niatkan harus dijalankan dengan patuh. - Menabung secara kontinyu atau terus menerus sesuai kemampuan kita.
- Menabung harus dianggap sebagai pengeluaran
Dengan demikian kita harus melupakannya atau menganggap tidak ada. - Menabung bukan dari sisa uang jajan
Akan tetapi adalah kebutuhan pokok. Jika punya uang segera sisihkan untuk menabung pertama kali.
- Y - S = C
Y= Gaji/Penghasilan, S= Saving/Tabungan, C= Konsumsi/Pengeluaran rutin tiap bulan.
Rumus diatas berarti juga setiap pendapatan kita tiap bulannya harus langsung kita kurangkan untuk tabungan, sisanya baru untuk konsumsi kita dan kebutuhan rutin tiap bulan. - Menabung harus ditetapkan jumlahnya, misal 10% dari uang yang kita dapat.
Contoh apabila kita mendapat Gaji atau penghasilan Rp.2,7 juta (UMR), maka besar tabungan adalah =2.700.000,- X 10%
=270.000,-
Sisa Gaji = 2.700.000,- dikurangi tabungan 270.000,- = Rp. 2.430.000,- - Menabung di 2 tempat dengan Bank yang berbeda, usahakan uang untuk menabung pada Bank yang lokasinya jauh dan tidak ada ATM dari Bank tersebut didekat-dekat rumah tinggal kita.
Misalkan anda adalah lulusan SMA berumur 18 tahun dan diterima bekerja pada pabrik sepatu dengan gaji UMR Rp. 2.700.000,-.
Dengan menabung Rp. 270.000,- perbulan maka tabungan yang kita dapat selama 10 tahun adalah :
penghitungan kita gunakan rumus Microsoft Excel.
Misalnya diketahui suku bunga tabungan Bank adalah 4%
=FV(4%/12,120,-270000,,1)
=Rp. 39.889.972,10
Banyak jugakan, tentunya anda pada saat itu sudah akan berumur 28 tahun dan sedang merencanakan pernikahan, walaupun Camer memaksa untuk segera menikah anda tidak akan kerepotan dan kebingungan, amaaaan...!
Selain menabung dengan cara konvensional diatas tentunya ada juga pilihan lain cara menabung atau tepatnya berinvestasi dengan emas atau logam mulia. Yaitu dengan cara membeli emas secara Kredit atau mengansur.
Sebagai contoh : Harga emas saat ini Rp.500.000,- per gram,
10 gram emas yang anda beli ingin diangsur dengan jangka waktu 1 tahun
Rumusnya adalah :
10 x Rp 500.000 = Rp 5.000.000
DP : 25% x Rp 5.000.000 = Rp 1.250.000
Sisa biaya : Rp 5.000.000 – Rp 1.250.000 = Rp 3.750.000
Simulasi cicilan per bulan dalam jangka waktu 1 tahun = Rp 3.750.000 : 12 = Rp 312.500,-
Ini artinya anda akan menabung atau mencicil emas Rp.312.500,- tiap bulannya sampai emas itu lunas dan menjadi milik anda seutuhnya. Cara ini aman sebab anda tidak akan bisa menarik uang tabungan atau cicilan anda di Bank. Tempat kredit emas biasanya ada di Pegadaian.
Agar lebih aman tahun berikutnya adalah menukar emas dengan berat gram yang lebih besar dengan cara menukar emas yang sudah anda lunasi sebelumnya. Demikian seterusnya hingga tahun ke 10 anda akan mendapat emas 100 gram, jika dengan harga Rp.500.000,- berarti tabungan atau investasi anda sudah Rp. 50.000,000,-, belum lagi jika tahun kesepuluh harga emas naik lagi.
Selamat menabung!
(muhammadnoer.com/kompasiana.com/hipwee.com/dbs)
No comments:
Post a Comment