Headline News

Murid SMK umur 16thn bacok gurunya lantaran sering dimarahi

bukan Majalah Basi - Hanya karena sering dimarahi, seorang siswa SMK tega membacok gurunya sendiri hingga luka parah. Pelaku berusia 16 tahun, mendatangi rumah gurunya kemudian mengamuk dan membacok Muryana, 23 tahun, seorang guru perempuan di satu SMK swasta Jalan Samirun Kampung Bubulak, Mekarbakti, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (7/10/2015) dinihari tadi. Tidak hanya itu, Muryana, Trihartati, 42 tahun, juga ikut terkena bacok pelaku. “Awalnya, korban pikir ada pencurian dengan kekerasan di rumahnya. Tapi, setelah polisi lidik, tidak ada barang yang hilang. Baru kami tahu belakangan yang menyerang kedua korban adalah salah satu muridnya,” kata Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema, Rabu pagi. Pelaku dilaporkan menyerang Muryana dan Trihartati sekira pukul 00:45 WIB. Polisi yang mendapat laporan itu langsung menuju kediaman pelaku. Sesampainya di sana, pelaku langsung mengaku dan menyerahkan diri kepada polisi. Sampai saat ini, pelaku masih ditahan di Polsek Panongan untuk diperiksa lebih lanjut. Akibat tindakan itu, Trihartati mendapatkan luka dua bacokan. Sedangkan Muryana mendapat luka yang cukup parah, yakni lima bacokan. Luka bacokan para korban tersebar di beberapa tempat, di antaranya kepala, tangan, dan jari. Sedangkan barang bukti berupa golok dapur yang dibawa oleh pelaku dari rumah juga ikut diamankan polisi. Dari keterangan sementara, pelaku mengaku tega membacok gurunya karena kesal sering dimarahi di kelas, bahkan di depan teman-temannya sendiri. Pelaku sering dimarahi lantaran suka telat datang ke sekolah dan malas-malasan saat belajar. (poskota/dbs)


Sungguh ini sebuah keprihatinan kita, betapa mudahnya seorang anak dibawah umur memutuskan melakukan tindak pidana kekerasan atau kejahatan, betapa pentingnya nilai moral yang harus ditanamkam pada anak didik. Tentu saja ini bukan tanggung jawab sekolah dan guru sebagai pengajar dan pendidik nilai-nilai moral tetapi tak lepas peranan orang tua murid dirumah yang harus lebih menjaga dan memelihara kepribadian anak kandungnya serta menanamkan budi pekerti yang baik kepada anak-anak. 
Banyak faktor yang memengaruhinya tindakan kriminal pada anak dibawah umur, kurangnya pengawasan dari orang tua adalah salah satu penyebab terjadinya hal tersebut, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh UNAIR pada tahun 2003 terhadap anak-anak yang melakukan tindak pidana di Jawa Timur sebagian besar karena :
  1. Kondisi ekonomi yang tidak mampu (74,71%)
  2. Pendidikan rendah (72,76%)
  3. Lingkungan pergaulan dan masyarakat yang buruk (68,87%) dan yang terakhir karena
  4. Keluarga yang tidak harmonis (66,15%).
Dari hasil penelitian ini penyebab utama yang paling besar adalah karena kondisi ekonomi yang tidak mampu dengan presentase sebanyak 74,71%. Kondisi ekonomi yang tidak mampu memang bisa membuat anak berbuat jahat. Demikian pula dengan kondisi lingkungan masyarakatnya yang buruk dan Keluarga yang tidak harmonis akan mengakibatkan anak lepas kendali dan emosinya menjadi tidak terkontrol dan cepat tersinggung atau marah yang bisa mengakibatkan tindak kekerasan diluar kontrol seperti kasus diatas. (dbs)

No comments:

Post a Comment

bukan Majalah Basi Designed by Templateism.com Copyright © 2015

bukan Majalah Basi| ABOUT |

bukan Majalah Basi| KONTAK

| PRIVACY POLICY |

DISCLAIMER

| ToS |

Sitemap |

Powered by Blogger.