Headline News

Kisah Wanita Gelandangan yang menjadi penyanyi terkenal

bukan Majalah Basi - Hidup menjadi gelandangan atau Tuna Wisma di negeri Paman Sam tidaklah menyenangkan dan penuh dengan penderitaan apalagi hal ini dialami oleh seorang wanita, Jewel demikian nama gelandangan tersebut. Ia bercerita bahwa dahulu pernah ia sempat nyaris mati karena keracunan makanan. Ceritanya di Amerika Serikat seorang tuna wisma dan tidak mempunyai asuransi kesehatan seperti BPJS di Indonesia akan ditolak berobat di rumah sakit manapun, 
“Saya nyaris meninggal di ruang darurat ICU. Mereka tidak mau menangani saya karena saya tidak memiliki asuransi kesehatan. Untungnya, seorang dokter ada yang mau peduli dan akhirnya menangani saya. Saya sudah sekarat gara-gara keracunan makanan. Dokter itu lalu memberi saya antibiotik dan menyelamatkan hidup saya,” cerita Jewel.


Selama hidup jadi gelandangan, Jewel mengaku mengalami banyak kejadian yang mengenaskan. Tidak hanya nyaris meninggal, ia juga pernah mengalami nasib sial lain termasuk mobil yang merupakan rumahnya pernah hilang dicuri.
“Nyaris meninggal bukan hanya satu-satunya derita yang pernah saya alami. Belum sembuh benar dari keracunan makanan, mobil yang menjadi tempat tinggal saya dicuri. Sementara itu, untuk melaporkan kehilangan itu menjadi sulit karena saya tidak punya alamat tetap. Pendidikan saya juga tidak tinggi sehingga mencari pekerjaan pun sulit. Saya pernah dipecat begitu saja gara-gara saya tidak mau tidur dengan pemilik tempat kerja saya. Pada saat itu, terus terang saja, sangat sulit untuk keluar dari siklus kemiskinan,” ujar penyanyi asal Alaska itu.
Namun, dari semua kemalangan itu, hal yang paling membuatnya kesal dan muak adalah tatapan orang yang menganggap dirinya seperti sampah. “Buat saya, hal terberat yang saya alami adalah ketika saya diperlakukan seperti sampah, seperti saya sama sekali tidak ada artinya. Saya ingat saya pernah mencuci rambut di toilet sebuah restoran dan orang-orang melihat saya seperti sesuatu yang menjijikan. Rasanya saya ingin berteriak pada mereka jika saya ini juga manusia. Saya mungkin tidak punya rumah, tetapi saya juga berharga!”
Jewel dilahirkan pada 23 Mei 1974 di Payson, Utah, Amerika Serikat. Jewel belajar bermain gitar dan mulai menuliskan lagu sejak usia 17 tahun. Pada masa itu ia memutuskan untuk hidup berkelana sambil ngamen di jalanan. Pada akhirnya ia mulai dikenal tatkala bermain di Kafe Innerchange Coffeehouse and Java Joe's, San Diego, California. Jewel kemudian berkolaborasi dengan Steve Poltz Band, mereka sama-sama bernyanyi di kafe tersebut.
Pada tahun 1993 Inga Vainshtein menemukan bakat Jewel setelah diperkenalkan oleh musisi lokal San Diego bernama Rust. Vainshtein akhirnya memperkenalkan Jewel kepada Danny Goldberg, manager Operasional Atlantic Records west coast, kemudian Vainshtein menjadi managernya dan membimbingnya untuk melakukan kontrak bersama Atlantic Records.
"Pieces of You", adalah debut pertama Jewel pada saat usia 19thn yang dirilis tahun 1995. Album tersebut berada di 200 tangga lagu Billboard selama lebih dari 2 tahun. Album berikutnya menapaki puncak tangga lagu sebagai the Top 10 hits "You Were Meant for Me", "Who Will Save Your Soul" and "Foolish Games". Album tersebut meraih sukses luar biasa dan terjual hingga 12 juta kopi di Amerika Serikat.
Kini Jewel adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, gitaris, produser, artis dan sebagai seorang guru. Jewel dinominasikan dalam 4 grammy award dan sejak itu telah menjual 27 juta album di seluruh dunia. (tabloidnova.com/jewel-web.net/dbs)


No comments:

Post a Comment

bukan Majalah Basi Designed by Templateism.com Copyright © 2015

bukan Majalah Basi| ABOUT |

bukan Majalah Basi| KONTAK

| PRIVACY POLICY |

DISCLAIMER

| ToS |

Sitemap |

Powered by Blogger.