Headline News

Koh I Noor, Berlian yang menuai kontroversi

bukan Majalah Basi - Koh-i-Noor, salah satu berlian paling berharga di dunia tengah menjadi sumber kontroversi. Berlian yang kini terpasang di mahkota kerajaan Inggris itu dipermasalahkan oleh sejumlah warga India. Kerajaan Inggris dianggap telah mencuri Koh-i-Noor dari India. Dilansir DailyMail (7/11), sejumlah artis dan pengusaha India menyerukan pengembalian Koh-i-Noor ke tangan pemerintah India. Mereka telah menyewa jasa pengacara untuk memulai proses hukum di Pengadilan Tinggi London. Mereka menuntut pemerintah Inggris untuk mengembalikan berlian 105 karat tersebut ke 'rumahnya' di India. 


David de Souza dari kelompok sosialita India Tito's yang ikut mendanai aksi ini mengatakan kalau kolonisasi Inggris telah mencuri kekayaan India dan menghancurkan kearifan lokal negara tersebut. "Koh-i-Noor adalah satu dari sekian banyak artefak yang diambil dari India dengan cara yang meragukan."
Bhumicka Singh seorang bintang Bollywood menambahkan, "The Koh-i-Noor bukan sekadar batu 105 karat, tapi bagian dari sejarah dan budaya kita dan sudah pasti harus dikembalikan."
Menanggapi tuntutan tersebut, pemerintah Inggris telah menolak mengembalikan berlian senilai 100 juta Poundsterling itu atau sekitar Rp. 2,07trilyun. Pasalnya mereka beranggapan kalau batu berjuluk British Crown Jewels itu memang diberikan kepada kerajaan Inggris oleh penguasa India pada tahun 1851. Sejarawan Inggris Andrew Roberts mengatakan, "Mereka yang terlibat dalam kasus menggelikan ini harus mengakui bahwa British Crown Jewels justru tempat tinggal yang paling tepat bagi berlian Koh-i-Noor." Lebih jauh lagi, Roberts berpendapat kalau penjajahan Inggris telah membawa kemajuan dalam bidang pendidikan, kesejahteraan, dan modernisasi di India.

Berlian Koh-i-Noor ditemukan di Tambang Kollur, Andhra Pradesh, India pada abad ke-13. Menurut artikel Deccan Heritage yang dipublikasikan Indian National Science Academy, berlian ini awalnya dimiliki oleh Dinasti Kakatiya. Saat itu Koh-i-Noor yang berarti 'gunung cahaya' dipasang pada patung dewi di sebuah kuil.
Permata ini kemudian dipersembahkan oleh Duleep Singh (penguasa terakhir Sikh) kepada Ratu Victoria setelah Kerajaan Inggris menaklukkan Punjab.

Dalam foto nampak hanya ratu Elizabeth II
yang mengenakan mahkota bertatahkan berlian Koh-I-Noor
Pemberian permata yang dianggap pusaka itu mencoreng wajah warga India hingga saat ini. Awalnya Koh-i-Noor adalah berlian mentah 793 karat. Namun sekarang berlian tersebut telah dipotong dan tinggal 105 karat saja. Sebelum berpindah tangan ke Inggris, Koh-i-Noor sempat dimiliki kerajaan-kerajaan lain. Berlian itu sempat pulang ke India, sebelum akhirnya jatuh ke tangan Ratu Victoria. Selain Inggris dan India, sejumlah negara lain sempat mengklaim kepemilikan atas permata tersebut. Antara lain Pakistan, Iran, dan Taliban di Afghanistan.
Dianggap sebagai berlian keramat, Koh-i-Noor menyimpan berbagai kisah mistis yang masih dipercayai oleh sejumlah warga India. Sebuah teks Hindu disebutkan bahwa orang yang mempunyai berlian ini akan memiliki dunia, tetapi juga akan menemui kemalangannya sendiri. Hanya dewa atau wanita yang boleh memakainya. Konon sejumlah penguasa laki-laki yang memiliki Koh-i-Noor menemui ajal mengenaskan. Salah satunya Nadir Shah yang dibunuh pada tahun 1747. Di Inggris sendiri Koh-i-Noor hanya pernah dikenakan oleh anggota kerajaan yang wanita. Untuk menghormati kutukan itu, konon tidak ada ahli waris laki-laki yang diizinkan untuk memakainya.(merdeka.com/dbs)

No comments:

Post a Comment

bukan Majalah Basi Designed by Templateism.com Copyright © 2015

bukan Majalah Basi| ABOUT |

bukan Majalah Basi| KONTAK

| PRIVACY POLICY |

DISCLAIMER

| ToS |

Sitemap |

Powered by Blogger.