Headline News

Seorang Kakek hidup diatas becak selama 15 tahun

bukan majalah Basi - Daskim, kakek berumur 64 tahun asal Cirebon, Jawa Barat ini harus hidup diatas becak sewaannya selama hidup mengadu nasib di Kota Bogor. Setelah ditinggal pergi istri menghadap khalik dan lima anaknya hidup terpisah, ia lalu merantau ke kota hujan. Selama 15 tahun di Bogor. Kakek kelahiran tahun 1951 itu menggantungkan hidupnya dengan mengayuh becak. Karena tidak punya saudara di Kota Bogor dan sewa tempat tinggal yang mahal, ia memilih untuk tidur dan makan diatas becaknya. “Kalau hanya untuk mandi dan buang air, saya ke masjid. Kadang saya tidur di emperan toko, kadang di becak. Pokoknya dimana saya sudah lelah, saya tidur,”kata Daskim. Seperti dikutip dari poskotanews.com Rabu (11/11) sore.


Ia bercerita, jika anak-anaknya hidup terpencar. Ada yang tinggal Cikampek, Cirebon dan daerah lain di seputar Jawa Barat. “Di Bogor saya nggak punya rumah. Saya juga enggak mau numpang di rumah anak-anak. Saya coba bertahan di Bogor dan tinggal di becak saja,” katanya. Menurutnya, sejak 15 tahun lalu tiba di Bogor, ia mengayun becak milik orang. Ia dibebankan setor tiap hari. Dari kelebihan setoran, dirinya pakai untuk makan dan membeli keperluan untuk mandi dan sabun untuk mencuci pakaiannya. Ia bercerita, jika tubuh kurusnya baru beristirahat, pada pukul 23.00 WIB. Alas jok becak dipakai sebagai bantal. “Sejak menarik becak pertama hingga sekarang, saya selalu mangkal di Jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Sedangkan untuk tidur nyaman dari dinginnya udara malam, ia memakai barang bekas untuk menutupi becaknya,”paparnya. Bahkan saat berbincang dengan wartawan, Daskim tak sungkan menunjukan ratusan ribu uang miliknya yang didapat dari keringatnya mengayun becak. 
Kehidupan Daskim rupanya mendapat perhatian dari Komandan Korem 061 Surya Kancana /SK Kolonel Inf Fulad, S.Sos., M.Si. Perwira menengah TNI ini lalu bertemu dengan Daskim. Kepada pria tua ini, Danrem berujar, akan menyiapkan tempat tinggal baginya. Namun tawaran Danrem ditolak Daskim. Atas penolakan tempat tinggal ini, Danrem Kol Fulad siap memenuhi kebutuhan sehari-hari Daskim. “Sebagai kepala teritorial, saya punya kewajiban untuk memperhatikan beliau. Karena menolak tempat tinggal yang saya tawarkan, maka saya akan memenuhi kebutuhan sehari-harinya mulai dari makan hingga keperluan lain termasuk pakaiannya,”kata Kol Fulad kepada wartawan di Makorem 061 SK. Danrem berharap, Pemkot Bogor kedepan lebih teliti lagi mendata warga kurang mampu, agar kejadian yang dialami Daskim tidak lagi ada. (dbs)

No comments:

Post a Comment

bukan Majalah Basi Designed by Templateism.com Copyright © 2015

bukan Majalah Basi| ABOUT |

bukan Majalah Basi| KONTAK

| PRIVACY POLICY |

DISCLAIMER

| ToS |

Sitemap |

Powered by Blogger.