Headline News

Hati-hati Rokok Elektrik bisa meledak

bukan Majalah basi - Seorang pria berusia 21 tahun bernama Evan Spahlinger asal Amerika Serikat harus dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat rokok elektrik yang dihisapnya meledak. Dikutip dari laman nydailynews.com, Evan mengalami koma dan luka di bagian wajah. Evan sendiri merupakan seorang pria asal Florida. Peristiwa meledaknya rokok ini sendiri terjadi di rumahnya pada Senin pagi (26 Oktober 2015) lalu. Sang adik Ema Richardson mengatakan "Saya mendengar suara ledakan dari kamar Evan. Saat itu saya sedang berbaring di tempat tidur. Saya berlari untuk melihatnya dan ia telah kehabisan nafas. Kami segera membawanya ke rumah sakit. Ibu yang mengetahui akan hal ini sangat terkejut dan khawatir." 


Saat dibawa ke rumah sakit, tim medis mengatakan jika kemungkinan besar Evan mengalami syock. Ia pun tak sadarkan diri dan mengalami koma. Dokter yang menanganinya mengatakan kemungkinan besar asap rokok masuk ke dalam tenggorokan dan paru-paru Evan hingga membuatnya tak sadarkan diri. Dokter juga mengatakan bahwa Evan mengalami luka bakar eksternal maupun internal dalam tubuhnya akibat ledakan rokok. Mengingat di Rumah Sakit Florida peralatan medis yang digunakan kurang maksimum, Evan pun dirujuk ke salah satu rumah sakit di Miami. Di sana, dokter mengatakan bahwa mereka menemukan luka bakar mengerikan di tubuh Evan yang berasal dari baterai lithium, sebuah baterai khusus untuk perangkat rokok elektrik.
Rokok elektrik atau e-cigarette (e-cigs) dikembangkan di Tiongkok dan diperkenalkan mulai tahun 2004. Rokok elektrik bekerja dengan diisap melalui mulut. Aliran udara yang mengalir dari mulut pengisap akan menyalakan sensor yang memicu bekerjanya pemanas kecil bertenaga baterai.
Kejadian serupa juga dialmi David Aspinall (48) asal Wigan, Inggris. Ia dilarikan ke rumah sakit, petugas medis mengira ia adalah korban tembakan melihat dari luka di kakinya. Akan tetapi luka berat pada kaki Aspinall bukan dari tembakkan pistol, melainkan dari rokok elektrik yang meledak saat ia gunakan.
Aspinall mendeskripsikan kejadian mengerikan tersebut bermula saat ia menggunakan rokok elektriknya. Saat dipakai rokok mengalami overheat (terlalu panas) dan kemudian meledak. "Rokok menyala terang dan membakar tangan saya. Saya menjatuhkan rokok dan rokok tersebut kemudian meledak," ujar Aspinall Ledakan dari rokok elektrik tersebut dikatakan Aspinall mirip dengan ledakan granat yang melemparkan kepingan metal ke kakinya. "Rokok itu bisa saja meledakkan kepala saya. Tadinya saya pikir saya akan kehilangan kaki saya. Saya hanya bisa bersyukur masih hidup. Ahli bedah bilang luka saya seperti ditembak dengan pistol oleh seseorang," kata Aspinall. Aspinall dirawat selama sembilan hari dan harus menjalani perawatan cangkok kulit sekurangnya tiga tahun untuk memulihkkan kaki kanannya. Toko yang menjual rokok elektrik tersebut ke Aspinall menyalahkan pemakaian baterai yang tidak tepat sebagai penyebab rokok meledak.
Kemudian pada bulan Agustus 2014 menimpa David Thomson (62) warga Wallasey, Merseyside. Petugas pemadam Kebakaran Merseyside Fire and Rescue Service (MFRS) yang menangani kasus ini mengatakan rokok elektrik Thomson meledak saat sedang diisi ulang baterainya dan menyulut tabung oksigen yang ada di dalam rumah.
Manajer MFRS daerah, Myles Platt mengatakan dari penyelidikan diduga alat pengisi daya yang digunakan oleh Thomson bukan alat asli yang disertakan bersama rokok elektrik tersebut. "Kami mendorong orang-orang untuk selalu menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan instruksi dari pabrik. Pastikan tidak ada barang elektronik yang dibiarkan mengisi daya semalaman atau terlalu lama," kata Platt seperti dikutip dari BBC.
Platt juga mengatakan untuk selalu menggunakan rokok elektrik orisinal dari sumber terpercaya serta jangan campur satu bagian rokok elektrik dengan bagian dari rokok elektrik lain.(vemale.com/health.detik.com/dbs)

No comments:

Post a Comment

bukan Majalah Basi Designed by Templateism.com Copyright © 2015

bukan Majalah Basi| ABOUT |

bukan Majalah Basi| KONTAK

| PRIVACY POLICY |

DISCLAIMER

| ToS |

Sitemap |

Powered by Blogger.